Contoh Pertanyaan Behavioral Event Interview

Contoh Pertanyaan Behavioral Event Interview – Ini jelas yang Anda inginkan saat wawancara kerja. Untuk mewujudkan hal tersebut, metode STAR menjadi salah satu langkah yang bisa Anda lakukan.

Metode STAR merupakan salah satu cara untuk menjawab pertanyaan perilaku. Pertanyaan ini berkaitan dengan tindakan Anda dalam menanggapi sesuatu di tempat kerja.

Contoh Pertanyaan Behavioral Event Interview

Contoh Pertanyaan Behavioral Event Interview

STAR sendiri merupakan akronim dari empat elemen dalam pendekatan ini. Setiap elemen dapat memandu langkah Anda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan etis tersebut.

Guide Interview Behavioral Event Interview

Pada bagian ini, Anda hanya perlu menekankan apa saja tugas dan tanggung jawab Anda pada posisi tersebut, serta apa tuntutan atau harapan perusahaan terhadap Anda.

Setelah atasan mengetahui tugas dan tanggung jawab Anda dalam situasi tertentu, Anda harus menjelaskan apa yang Anda lakukan untuk menghadapi situasi tersebut.

Setelah memahami berbagai elemen metode STAR, selanjutnya Anda harus mengetahui bagaimana menerapkannya dalam menjawab pertanyaan wawancara.

Untuk bisa menjawab pertanyaan wawancara kerja dengan metode STAR, Anda perlu mencari contoh kasus yang relevan untuk disajikan.

Pertanyaan Interview Social Media Specialist 2023| Revou

Oleh karena itu, Anda dapat memulai jawaban Anda dengan “Sebagai manajer produk, saya diharapkan meningkatkan aktivitas pengguna sebesar 25%.”

Akan lebih meyakinkan jika Anda menyampaikan hasilnya dalam bentuk angka, seperti jumlah orang yang berhasil Anda undang, peningkatan tampilan halaman web, atau hal lainnya.

Namun, secara umum, pertanyaan-pertanyaan ini adalah tentang tantangan yang Anda hadapi di tempat kerja, dan bagaimana Anda menangani situasi tertentu di tempat kerja.

Contoh Pertanyaan Behavioral Event Interview

Yuk, praktikkan ilmu menjawab pertanyaan wawancara dengan melamar posisi yang tepat untukmu! Lihatlah berbagai peluang sekarang. Dapatkan EBOOK GRATIS Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Manusia, Kepemimpinan, Pembicara dan Ilmu Pembangunan Manusia

Mengenal Metode Interview Berdasarkan Perilaku

Behavioral event interviewing (BEI) dikenal sebagai metode wawancara terstruktur, terbimbing dan berpola berdasarkan perilaku. Behavioral Event Interview (BEI) merupakan struktur pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan berbagai informasi tentang masa lalu. Karena perilaku masa lalu merupakan prediktor perilaku masa depan. Masing-masing pertanyaan ini akan membantu pewawancara mengungkapkan kemampuannya.

Dalam behavioral event interview (BEI), pewawancara akan mengajukan pertanyaan tentang masa lalu. Cara menanyakan pertanyaan tersebut biasanya menggunakan metode STAR.

Wawancara peristiwa perilaku adalah bentuk yang sangat berbeda dari wawancara berbasis keterampilan dan dirancang khusus untuk mengungkapkan keterampilan sebagai konsep yang jelas dan konstruktif.

Pada tataran implementasi, pewawancara pengguna BEI berusaha menyelidiki sedalam-dalamnya berbagai faktor psikologis yang melatarbelakangi tindakan narasumber pada saat kejadian kritis yang dialaminya dalam lingkup pekerjaannya. Yang dibahas bukan hanya tindakan dan akibat-akibatnya, tetapi juga pikiran dan perasaan orang yang bersangkutan sebelum, selama, dan sesudah tindakan. Dengan mengajukan pertanyaan tentang pikiran dan perasaannya secara mendalam dan detail, diharapkan pewawancara dapat menemukan bukti adanya variabel psikologis yang mencerminkan kekuatan niat, konsep diri, sifat, sikap dan motivasi pada khususnya. (Prihadi, 2004: 99-100)

Cerita Keseruan Karier.mu Hr Day Webinar Series Bersama Arma Indonesia Dan G Trust Learning

“Ceritakan pengalamanmu saat harus mengambil keputusan sulit? Bagaimana caramu melakukannya? Prosesnya seperti apa? Apa hasilnya?”

“Ceritakan pengalaman di mana Anda harus menangani beberapa tugas sekaligus? Apa yang Anda lakukan? Bagaimana Anda memprioritaskannya? Apa hasilnya?”

“Coba ceritakan pengalamanmu saat berada di grup? Biasanya peran apa yang kamu mainkan? Apa yang kamu lakukan saat berada di grup?”

Contoh Pertanyaan Behavioral Event Interview

“Coba ceritakan pengalaman Anda saat memimpin sebuah tim? Bagaimana sikap Anda terhadap tim Anda? Sikap dan langkah apa yang Anda ambil untuk mencapai kepentingan tim? Apa peran Anda? Apa hasilnya? ?”

Pelatihan Behavioral Event Interview

Rekrutmen (recruitment) adalah proses pencarian jumlah pegawai yang memenuhi syarat yang akan menduduki posisi/jabatan utama (lini produk dan pendukungnya) dalam organisasi/perusahaan (Nawawi, 2001: 169). Terdapat 4 (empat) sikap berbeda di lingkungan organisasi/perusahaan dalam proses rekrutmen. Rekrutmen pada dasarnya adalah proses penentuan dan penarikan pelamar yang mampu bekerja pada perusahaan tersebut (Rivai, 2008:158). Proses ini dimulai ketika pelamar dicari dan berakhir ketika lamaran mereka diserahkan. Hasilnya adalah sejumlah besar karyawan baru yang potensial untuk melamar seleksi dan penyaringan.

Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan untuk mencari dan menarik pelamar dengan minat, keterampilan, kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memenuhi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan tenaga kerja. Kegiatan rekrutmen dimulai ketika kandidat dicari dan berakhir ketika lamaran mereka diserahkan. Untuk perekrutan, orang-orang dengan keterampilan yang dibutuhkan didorong untuk melamar posisi di perusahaan. Hasil rekrutmen merupakan sekelompok pelamar kerja yang akan diseleksi untuk menjadi kandidat

Karyawan baru. Proses rekrutmen juga berinteraksi dengan aktivitas sumber daya manusia lainnya, khususnya evaluasi kinerja, kompensasi, pelatihan dan pengembangan serta hubungan karyawan (Simamora, 2006: 170).

Program perekrutan yang baik harus mencapai banyak tujuan, yang terkadang bertentangan. Tujuan utama rekrutmen adalah untuk menentukan pelamar yang memenuhi syarat yang akan tinggal di perusahaan dengan biaya rendah (Simamora, 2006: 173).

Ingin Melihat Potensi Calon Karyawan? Behavioral Event Interview Jawabannya!

Perekrutan sering kali dianggap sebagai proses yang dilakukan satu kali saja oleh perusahaan untuk mencari karyawan potensial. Metode ini disebut teori rekrutmen pencarian. Namun pada kenyataannya, calon karyawan dan manajer menginginkan organisasi sama seperti organisasi menginginkannya. Ide yang disebut dengan teori partner drift ini nampaknya sangat realistis. Keberhasilan perekrutan dan keberhasilan pencarian kerja sangat bergantung pada waktu. Jika terdapat kesesuaian antara upaya rekrutmen organisasi dengan upaya pelamar dalam mencari pekerjaan, maka syaratnya siap dipenuhi (Simamora, 2006: 179).

Ada dua sumber utama rekrutmen yang dapat digunakan: sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal adalah tentang karyawan yang ada di organisasi; Sumber eksternal adalah orang-orang yang saat ini tidak bekerja di organisasi. Perusahaan dapat mencari orang untuk dipekerjakan dari kedua sumber ini (Simamora, 2006:185)

Konflik, banyak sekali hal negatif ketika mendengar kata ini. Menurut Wikipedia, konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti menyerang. Menurut sosiologi, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa berupa kelompok) dimana satu kelompok berusaha melenyapkan kelompok lain dengan cara menghancurkan atau menjadikannya tidak berdaya. Begitu banyak orang yang mengambil kesimpulan buruk mengenai hal ini.

Contoh Pertanyaan Behavioral Event Interview

Nampaknya nyatanya kata ini selalu hadir dalam kehidupan kita di segala aspek kehidupan manusia. Dan bagi banyak orang, konflik justru dijadikan sebagai alat atau alasan untuk bermusuhan, saling menghina atau bahkan saling membunuh. Anehnya, kita sebagai manusia selalu tersinggung jika melakukan hal-hal yang menimbulkan konflik, padahal kita juga tahu bahwa kata tersebut berdampak buruk bagi kehidupan kita. Oleh karena itu, konflik harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan dan merugikan kita.

Pdf) Bias Wawancara: Perbedaan Teknik Wawancara (situational Dan Behavioral) Dalam Hal Penilaian Wawancara Kerja

Dalam sebuah artikel yang saya posting di www. Hari ini saya akan membagikan gaya-gaya manajemen konflik yang umum digunakan saat ini dan yang unik dari gaya-gaya tersebut adalah mempunyai nama binatang sesuai dengan ciri khas masing-masing gaya:

Jauhi konflik dan hindarilah dengan harapan konflik tersebut akan hilang. Jadi penyu bisa terlihat pemalu atau pasif. Mereka tampaknya mengorbankan tujuan mereka dan tidak berbuat banyak untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain. Hal ini dapat dilihat sebagai tanda kelemahan dan dapat menimbulkan frustrasi dan perasaan tidak berdaya. Gaya ini mungkin kurang kredibel dan mungkin membuat frustrasi orang lain. Dalam kondisi tertentu, gaya ini berubah menjadi hiu.

Hiu (Paksaan) – Memaksakan tujuan sendiri dan mencoba mengendalikan orang lain. Hiu tidak peduli siapa yang kalah, asalkan bukan mereka. Hiu dapat menggunakan kekuatan dan pengaruhnya untuk ‘menyelesaikan pekerjaan’, namun sering kali menanggung akibatnya dalam jangka panjang. Hiu melihat kerugian sebagai kegagalan dan melihat kegagalan sebagai tanda kelemahan. Dengan memaksakan tujuan mereka pada orang lain, hiu sering dianggap oleh orang lain sebagai orang yang suka mengontrol, mengintimidasi, dan berbahaya.

Puppy (lembut) – Berusaha mengikuti setiap poin, sangat peduli dengan hubungannya dengan orang lain dan tidak terlalu memikirkan untuk mencapai tujuannya. Terlihat ia berusaha keras untuk mempertahankan hubungan. Saat berada di tengah konflik, anak anjing menjadi bingung dan sering meremehkan pihak yang menginginkan posisi kuat dan kuat.

Bagaimana Sikap Yang Baik Saat Menghadapi Wawancara Kerja? Berikut Tipsnya!

Rubah (Kompromi) – Rubah dapat melihat pentingnya negosiasi dan bersedia melepaskan sebagian tujuan mereka demi menjaga hubungan baik. Mereka cenderung menginginkan lingkungan kerja yang aman dan positif. Namun, mereka mungkin merasa bahwa mereka mengorbankan sesuatu untuk menjamin perdamaian, dan perasaan kehilangan dapat menimbulkan frustrasi, terkadang memaksa mereka untuk berperilaku seperti hiu (Memaksa). Oleh karena itu, mereka berisiko dianggap tidak fleksibel.

Burung Hantu (Bekerja Sama) – Tumbuh dalam percakapan bersama dan bekerja sama, dan lihat konflik sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar. Burung hantu mempertimbangkan semua hal, menghargai tujuan mereka dan hubungan mereka dengan orang lain. Mereka melihat konflik sebagai peluang konstruktif untuk pemecahan masalah secara kolaboratif yang bertujuan untuk mencapai hasil yang dapat diterima dan memuaskan, serta untuk mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan dan stabil. Uil berkomitmen pada prinsip ‘Saya menang – Anda menang’.

Jadi banyak sekali gaya dalam manajemen konflik yang bisa kita gunakan, dan masing-masing gaya mempunyai resikonya masing-masing. Sedangkan gaya burung hantu (hewan cerdas) saya pilih sebagai metode manajemen konflik karena solusi kemenangan adalah tujuan utama gaya ini. Dan sebaik-baiknya orang adalah yang memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain sesuai prinsip saya menang – Anda menang.

Contoh Pertanyaan Behavioral Event Interview

Terima kasih telah setia membaca artikel dari Young HRD Indonesia Halo Young Forever Ringga Arie HR Professional & Learning Partner New Founder Komunitas HRD Indonesia Pemilik Surat Lamaran Kerja yang Modern dan Elegan

Training Behavior Event Interview Techniqu

Mengatur

Pertanyaan behavioral interview, contoh pertanyaan interview online, contoh pertanyaan interview user, contoh pertanyaan interview hrd, behavioral event interview pdf, behavioral event interview ppt, behavioral event interview, contoh pertanyaan interview, behavioral event interview bei, contoh pertanyaan interview kerja, contoh pertanyaan behavioral interview, contoh pertanyaan saat interview

Leave a Comment